1. What's ?
Down syndrome (DS), also called Trisomy 21, is a condition in which extra genetic material causes delays in the way a child develops, both mentally and physically. It affects about 1 in every 800 babies born in the United States.
The physical features and medical problems associated with Down syndrome can vary widely from child to child. While some kids with DS need a lot of medical attention, others lead healthy lives.
Though Down syndrome can't be prevented, it can be detected before a child is born. The health problems that may go along with DS can be treated, and many resources are available to help kids and their families who are living with the condition.
2.
What Causes It?
Normally, at the time of conception a baby inherits genetic information from its parents in the form of 46 chromosomes: 23 from the mother and 23 from the father. In most cases of Down syndrome, a child gets an extra chromosome 21 — for a total of 47 chromosomes instead of 46. It's this extra genetic material that causes the physical features and developmental delays associated with DS.
Downsyndrom à menimbulkan beberapa gangguan kesehatan
diantaranya :
Gangguan kelenjar tiroid
Gangguan Pendengaran
Ganggguan Fungsi
Penglihatan karena warna lensa berubah
Pertumbuhan yang lebih
lambat terjadi pada bayi yang terkena Down syndrom
4. Down Syndrom Vs Perkembangan Kognitif ANAK
5. Akibat Lain
- perkembangan kognitif anak terhambat, sehingga anak belajar
dengan cara yang berbeda.
- Sangat tidak bijak
membedakan cara belajar anak yang terkena downsyndrom dengan anak-anak normal
lainnya
6. Ciri-Ciri Anak Terkena Down Syndrome
a. Ciri Fisik
Ekspresi wajah yang
datar, mata lebih sipit dan menurun, daun telinga yang kecil dan lidah yang
menonjol keluar. kelainan pada organ jantung dan pencernaan juga sering kali
ditemukan
Kesimpulan :
¡Tidak banyak dari anak-anak yang terkena down syndrom
mempengaruhi perkembangan kognitifnya seperti : pedengaran, berbicara , dan
perkembangan kognitif lain yang membuat seorang anak bisa mengalami kemunduran
dalam proses belajar dan proses kogntif lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar