Kelupaan
Kelupaan
terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan
kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hali itu
dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Ada lima teori lupa, yaitu:
1. Decay Theory (Atropi), teori
ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan
berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal).
Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory
trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam
alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
2. Teori Interferensi, teori ini
menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang
sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak
mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk,
mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima
mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima
menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka
terjadilahinterferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita
terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka
terjadi proses interferensi proaktif.
3. Teori Retrieval Failure, teori ini
sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah
disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk
mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan
demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka
informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
4. Teori Motivated Forgetting, menurut
teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori
ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.
5. Lupa Karena Sebab-sebab Fisiologis, para peneliti
sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai berbagai perubahan
fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada
engram ini akan mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang
dilupakan adalah berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang
lalu, yang bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila
yang dilupakan adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut
menderita amnesia anterograd.
F. Beberapa Eksperimen Mengenai Ingatan
Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ingatan
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Metode dengan melihat waktu atau
usaha belajar (the learning time method)
Metode ini merupakan metode penelitian ingatan dengan
melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat menguasai
materi yang dipelajari dengan baik, seperti dapat mengingat kembali materi
tersebut tanpa kesalahan.
Misalnya seseorang yang disuruh mempelajari suatu syair
lagu dan orang tersebut harus menimbulkan kembali syair tanpa ada kesalahan.
Bila kriteria ini telah terpenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga
mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih cepat daripada individu
yang lain, tetapi ada pula yang lambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu
atau usaha yang dibutuhkan oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
2. Metode belajar kembali (the
relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk dimana suatu
individu disuruh mempelajari kembali materi yang telah dipelajari sampai pada
suatu kriteria tertentu. Dalam relearning, untuk mempelajari materi
yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat
dibanding dengan pertemuan pertama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari,
semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya, dan semakin banyak
materi yang dapat diingat dengan baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa prosesrelearning ada waktu yang
dihemat untuk disimpan. Oleh karena itu metode ini
disebut juga dengan metode saving method.
3. Metode rekonstruksi
Metode ini menugaskan individu untuk mengkronstruksi
kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali
dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat,
sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle.
4. Metode mengenali
kembali (recognition)
Dalam metode ini penelitian dalam memori ditekankan
padarecognition (mengenal kembali). Jadi subjek diminta untuk
mempelajari materi kemudian materi tadi disajikan ulang dengan penyertaan
materi lain. Adanya materi lain untuk mentes subjek apakah ia mampu mengenal
kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya diantara materi-materi lain
yang disajikan.
5. Metode mengingat
kembali
Dalam metode ini yang ditekankan
adalah proses recall(mengingat kembali) terhadap apa yangtelah
dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk essai atau pada
tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa
atau pengalaman yang dialaminya.
6. Metode asosiasi
berpasangan
Metode ini mengambil bentuk
subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan mengingat apa yang telah dipelajarinya, maka dalam
evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek disuruh
menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar